PBL ( problem based learning)

on Rabu, 17 Oktober 2012

Menurut pendapat dari David Bound dan Grahame I Feletti (1997: 37) “problem based learning is a conception of knowledge, understanding, and education profoundly different from the more usual conception underlying subject-based learning”. Berdasarkan pendapat tersebut problem based learning merupakan gambaran dari ilmu pengetahuan, pemahaman, dan pembelajaran yang sangat berbeda dengan pembelajaran subject based learning.

Menurut Bound dan Feletti (Barbara, 2001: 6) “The basic principle supporting the concept of PBL is older than formal education itself; learning is initiated by a posed problem, query, or puzzle that the learner want to solve”. Pendapat Bound tersebut jika diterjemahkan mengandung arti bahwa prinsip dasar yang mendukung konsep dari PBL lebih tua dari pendidikan formal itu sendiri. Belajar diprakarsai dengan adanya masalah, pertanyaan, atau permainan puzel yang akan diselesaikan oleh peserta didik sendiri.
Metode PBL merupakan bagian dalam pembelajaran kontekstual dimana guru memberikan suatu permasalahan untuk dipecahkan oleh siswa. Atau dengan kata lain pembelajaran yang berbasis pada masalah yang relevan dengan materi yang dipelajari. Guru menjelaskan tujuan logistik yang dibutuhkan, memotivasi siswa terlibat aktif pemecahan masalah yang dipilih, membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.

Setelah itu guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah. Membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, model dan berbagi tugas dengan teman. Kegiatan selanjutnya mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari /meminta kelompok presentasi hasil kerja.

Menurut Nurhadi (2004: 100) “pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) adalah suatu model pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran”. Pengertian pembelajaran berbasis masalah adalah proses kegiatan pembelajaran dengan cara menggunakan atau memunculkan masalah dunia nyata sebagai bahan

pemikiran bagi siswa dalam memecahkan masalah untuk memperoleh pengetahuan dari suatu materi pelajaran.

Adapun, ciri-ciri utama pembelajaran berbasis masalah meliputi suatu pengajuan pertanyaan atau masalah, serta menghasilkan karya dan peragaan.
Albion dan Gibson mengemukakan pendapatnya mengenai metode PBL dan peranannya yaitu sebagai berikut.

“Problem-based learning has been used for training professionals in diverse fields like medicine, engineering, law and business. Its characteristic focus is on the presentation of authentic cases as the starting point for learning. This approach can be used to enhance students’ motivation to learn and augment their ability to integrate knowledge from foundation disciplines in pursuit of a solution to practical professional problems” (Lin Juan Chan, 2007: 1)

Dari informasi di atas, metode PBL telah digunakan para pengajar professional di berbagai bidang seperti kedokteran, teknik mesin, hokum dan bisnis. Metode PBL ini dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Selain itu juga membantu siswa dalam menerapkan ilmu yang dimiliki untuk memecahkan masalah-masalah praktis.

Barrow dalam (David O Neville, 2007: 2) mengemukakan pendapat mengenai PBL yaitu:
“Instead of promoting a teacher-centered learning environment, PBL places students in the center of the instructional paradigm. This shift in pedagogical focus requires students to take control of their own learning by “identifying what they need to know to better understand and manage the problem on which they are working and determining where they will get that information“

Barrow berpendapat bahwa PBL dapat menjadikan pembelajaran berpusat pada siswa. Dengan menerapkan metode PBL siswa dapat mengontrol sendiri proses pembelajarannya. Siswa dapat mengidentifikasi apa yang mereka ingin pelajari, mengendalikan masalah yang muncul dan bagaimana mencari sumber informasinya.
Menurut Mestre, dalam (David O Neville, 2007 : 2) “The primary aim of the student-centered learning environment is the creation of effective problem-solving strategies. These strategies foster the ability of students to recognize patterns in related problem structures and to come up with universal approaches for the solution of these problems”.

Tujuan utama dari lingkungan belajar yang berpusat pada siswa adalah penciptaan strategi pemecahan masalah yang efektif. Strategi ini mendorong kemampuan siswa untuk mengenali pola dalam struktur masalah yang berkaitan dan yang akan datang dengan pendekatan universal untuk solusi masalah ini.   Selanjutnya menurut David O Neville (2007: 2)

“For undergraduates preparing for a competitive job market, the development of problem-solving strategies and deep linguistic competence in a specific field would be extremely beneficial”. Pendapat tersebut mengandung arti bahwa untuk mahasiswa, PBL dapat mempersiapkan pasar kerja yang kompetitif, pengembangan strategi pemecahan masalah dan kompetensi linguistik yang mendalam di bidang tertentu akan sangat bermanfaat.
Pendapat di atas selaras dengan pendapat Dunlop (dalam Micchele Keley 2006: 1) “PBL capstone experience is effective in increasing student perceptions of preparedness, self-efficacy, and personal ability, and serves as an excellent bridge between the academic and professional worlds”. Menurut Dunlop, PBL efektif dalam persepsi mahasiswa meningkatkan kesiap-siagaan, efektivitas diri, dan kemampuan pribadi, dan berfungsi sebagai jembatan yang sangat baik antara dunia akademik dan profesional.

Referensi:
Boud, D & Feletti, Grahamme I. 1997. The Challenge of Problem Based Learning (2nd Edition). London : Designs and Potents Act.
Chanlin, Lih Juan & Kung Chi Chan. 2007. Integrating Inter-Disciplinary Experts For Supporting Problem-Based Learning. London. 44(2) pg 211
Ho, Fui Fong & Hong Kwen Boo. 2007. Cooperative Learning: Exploring Its Effectiveness In The Physic Classroom. Asia-Pasific Forum on Science Learning and Teaching. 8(2)(7) p 1
Duch, Barbara J & Grob, Susan E, & Allen, Deborah E. 2001. The Power  Of Problem based Learning. Virginia USA : Stylus Publishing.
Suka
Be the first to like this.

0 komentar:

Posting Komentar

Saya berharap para pembaca untuk memberikan kritik,saran dan masukannya.

yudha trenggana. Diberdayakan oleh Blogger.