Perjalanan sunyi Bisma Dewabrata

on Kamis, 17 Januari 2013



Inilah novel inspirasional yang mengisahkan dengan sangat apik dan kaya data perjalanan hidup sang tokoh, Bisma Dewabrata,  yang demikian geroik, tragis, dan sekaligus dramatis itu.

Bisma Dewabrata adalah pribadi yang istimewa. Ia lahir tanpa tahu dan mengenal ibu kandungnya. Cinta dan kasih sayang ibunya tercurah dari suara hati yang merasuk di hati dan pikirannya selama pengembaraannya. Sesuatu yang dia anggap berasal dari ibunya, yang sejatinya adalah seorang dewi dari bangsa Dewa, bernama Dewi Jahnawi. Yang menurut kabarnya, perwujudannya sebagai manusia adalah kisah jalan kematian yang ditempuhnya. Kepergian Dewi Jahnawi sama gelapnya dengan saat pertama kali kemunculannya bertemu Prabu Santanu, ayah Bisma. Bisma disusui dan dibesarkan oleh Dewi Durgandini, seorang putri dari kerajaan Wirata. Dan Bisma memang seorang ksatria utama! Dia wujudkan pengabdian sepenuhnya kepada Durgandini sebagai rasa terima kasihnya atas kasih sayang masa kecil Bisma. Bagaimana pun sikap Durgandini kepada Bisma, tetap Bisma menghargai dan menghormati Durgandini dengan sepenuh hati.

Puncaknya adalah sebuah sumpah yang keluar dari mulut Bisma demi rasa lega Durgandini agar anak kandung Durgandini yang akan mewarisi tahta Hastinapura. Sumpah Bisma yang tak akan pernah menduduki tahta Hastinapura, walaupun dia yang paling berhak. Dan sumpah bahwa sampai mati tak akan pernah menyentuh perempuan agar tak ada keturunannya yang menggugat atas tahta Hastinapura. Sebuah sumpah yang luar biasa!

Sumpah itu yang membuatnya selalu menempuh perjalanan ke seluruh penjuru dunia wayang. Berguru ke semua resi, mendalami makna kehidupan.

Sumpah itu juga yang membuat Bisma melihat bahwa kehidupan tak lain adalah sebuah pengabdian. Pengabdian kepada janjinya, pengabdian kepada keluarga, pengabdian kepada keluarga dan kerabatnya, pengabdian kepada kebenaran yang dipegangnya, pengabdiannya kepada kehidupan, dan pengabdiannya kepada Sang Pencipta.

Sumpah itu pulalah yang membuat dia tanpa sengaja menewaskan seorang putri ksatria yang pernah dicintainya, Dewi Amba.


Download

0 komentar:

Posting Komentar

Saya berharap para pembaca untuk memberikan kritik,saran dan masukannya.

yudha trenggana. Diberdayakan oleh Blogger.