Patung Agripinna. |
Agripinna Muda adalah kakak perempuan Caligula. Dia adalah
putri Germanicus dan Agrippina Tua, dan merupakan cicit Augustus. Agrippina
lahir di Colonia Agrippinae (Cologne modern) pada tahun 15 M, jadi dia lebih
muda tiga tahun daripada Caligula. Ayahnya meninggal ketika dia berusia empat
tahun (kemungkinan diracuni oleh Tiberius). Ketika berusia dua belas tahun,
Tiberius mengirimnya bersama nenek buyutnya Livia. Dia kemungkinan sudah
mengenal sepupunya Claudius pada saat itu.
Agrippina lepas dari keadaan ini setahun kemudian, ketiak
dai berusia tiga belas tahun, dengan cara menikahi sepupu keduanya, yaitu
Gnaeus Domitius Ahenobarbus (yang berusia 45 tahun). Setahun kemudian, Tiberius
menangkap dan membunuh ibunya dan kakak-kakak lelakinya. Setelah Tiberius
meninggal pada tahun 37 M, dan adiknya Caligula menjadi kaisar, Agrippina
bergabung dengannya di istana, dimana dia ikut dalam pesta-pestanya. Dia kini
berusia 22 tahun, dan telah memiliki seorang putra, yang kelak menjadi kaisar
Nero.
Suami Agrippina, Ahenobarbus, meninggal pada tahun 40 M pada
usia 57 tahun, ketika Agrippina berusia 25 tahun, dan Caligula dibunuh setahun
kemudian. Paman Agrippina, Claudius, menjadi kaisar. Setelah Claudius membunuh
istrinya Messalina, dia memutuskan menikahi keponakannya Agrippina. Mereka
menikah pada tahun 49 M, ketika dai berusia 34 tahun. Agrippina cukup tua untuk
menginginkan kekuasaan politik, dna dia memang memperoleh cukup banyak
kekausaan. Dia memimpin sebagian pasukan Romawi, dan dia adalah wanita pertama
yang diapnggail "Augusta". Untuk memperoleh lebih banyak kekuaaan,
dia meyakinkan Claudius untuk mengadopsi putranya Nero, dan membuat Nero
menikahi putra Claudius, Octavia.
Selama beberapa tahun kemudian, Agrippina berbagi kekuasaan
bersama suaminya Claudius. Namun pada tahun 54 M Agrippina mendapati masalah.
Putra Claudius, yaitu Britannicus (dari istri pertama Claudius, Messalina)
sudah berusia tiga belas tahun dan berhak menjadi kaisar jika Claudius
meninggal. Claudius mulai berpikir untuk mengalihkan kekuasaannya kepada
putranya alih-alih kepada Agrippina dan Nero (yang sudah berusia 17 tahun).
Supaya tidak kehilangan kekuasaan, Agrippina disebutkan meracuni Claudius.
Setelah itu Agrippina menguasai Kekaisaran Romawi sebagai wali bagi putranya, Nero.
Agrippina berusia 39 tahun ketika membunuh Claudius. Selama
berkuasa, Agrippina menghadiri rapat Senat, meskipun dia harus duduk di balik
tirai.
Namun pada akhirnya Nero ingin berkuasa sendiri. Agrippina
mengancam akan mendukung Britannicus alih-alih Nero, dan mengancam akan
membunuh Nero. Nero begitu ketakutan sehingga dia memutuskan untuk lebih dulu
membunuh Agrippina. Nero butuh beberapa percobaan sebelum berhasil melaksanakan
tujuannya. Pertama-tama Nero mencoba membuat lubang di langit-langit dalam
kamar tidur Agrippina supaya langit-langit itu jatuh menimpan Agrippina pada
malam hari, lalu dia berusaha melubangi bagian bawah perahu Agrippina, namun
Agrippina berhasil berenang ke daratan. Pada akhirnya anak buah Nero menemukan
Agrippina dan menusuknya sampai mati. Agrippina meninggal pada tahun 59 M dalam
usia 44 tahun.
0 komentar:
Posting Komentar
Saya berharap para pembaca untuk memberikan kritik,saran dan masukannya.