Heroglif adalah jenis tulisan
pertama yang muncul di Mesir sejak sekitar 5300 tahun yang lalu. Jenis tulisan
ini didasarkan pada penggunaan sejumlah lambang yang diambil dari gambar
manusia, hewan dan benda mati. Karena jenis tulisan ini memerlukan kecermatan
dan waktu yang lama untuk sekadar menuliskan teks yang pendek saja, maka hanya
digunakan dalam urusan rumah ibadah dan kuburan. Setelah Heroglif, muncul jenis
tulisan yang lebih sederhana, biasa disebut dengan Herotik. Tulisan Herotik
hanya mengambil bagian dari huruf Heroglif untuk melukiskan huruf itu. Cara
inilah yang biasa digunakan dalam lembaran-lembaran papirus untuk mencatat
urusan-urusan negara dan individu. Pada masa-masa akhir dari sejarah Mesir kuno
muncul lagi jenis tulisan yang lebih sederhana lagi, disebut dengan Demotik.
Pada masa-masa selanjutnya jenis ini mampu menggantikan jenis Herotik
dalam penulisan lembaran-lembaran
papirus.
Hanya saja, sejak berdirinya rezim
Ptolemeus pada abad ketiga sebelum Masehi, bahasa Yunani juga digunakan secara
berdampingan dengan bahasa Mesir kuno dalam penulisan. Hal ini, karena keluarga
kerajaan berasal dari Yunani. Selain itu, bahasa Yunani juga menjadi bahasa
Internasional pada masa itu, persis seperti bahasa Inggris pada zaman kita ini.
Hal ini disebabkan dominasi Yunani atas sebagian besar kerajaan-kerajaan kuno.
Pada masa itu, para penulis Mesir harus belajar bahasa Yunani di samping bahasa
asli mereka. Suatu hal yang memunculkan sebuah kelas masyarakat yang menguasai
dua bahasa itu sekaligus, seperti terlihat pada prasasti Rosetta yang sangat
terkenal.
Kemudian muncul lagi jenis tulisan baru
pada saat orang Mesir berusaha menuliskan bahasa mereka dengan huruf Yunani.
Jenis inilah yang di kemudian hari dinamakan dengan huruf Koptik. Huruf-hurufnya
adalah huruf-hurufnya Yunani ditambah tujuh huruf dari abjad Mesir kuno.
Meskipun sudah ditemukan ribuan naskah Koptik dan sekarang sudah tersebar luas
di seluruh museum dunia, sejarah munculnya bahasa ini masih diliputi
misteri.
Sangat masuk akal jika kita membayangkan
bahwa bahasa ini muncul di tengah-tengah bangsa Mesir pada waktu keluarga
kerajaan mempunyai darah Yunani sehingga bahasa ini menjadi bahasa resmi
kerajaan. Namun demikian, para peneliti mutakhir bersikeras mengembalikan
sejarah bahasa
Koptik ini ke abad ketiga Masehi. Yakni
dua abad setelah rezim Ptelomeus dan negara Mesir sudah berpindah ke rezim
Romawi. Alasan utama untuk menentukan kemunculan bahasa Koptik pada masa yang
cukup akhir ini tidak berlandaskan pada fakta historis tertentu atau bukti yang
mempunyai unsur kesejarahan. Sebaliknya penentuan itu hanya berdasarkan pada
satu alasan yang berkaitan dengan tersebarnya agama Kristen di kalangan rakyat
Mesir. Keyakinan yang berlaku di kalangan para peniliti - berlandaskan pada
sumber-sumber gereja Romawiadalah bahwa orang-orang Mesir baru memeluk agama
Kristen pada abad ketiga. Hal itu karena naskah-naskah Koptik itu hanya tersebar
di kalangan masyarakat Mesir. Dengan demikian, rasanya tidak masuk akal jika
tulisan-tulisan ini muncul sebelum orang Mesir memeluk agama Kristen. Alih-alih
menerima bukti arkeologis dari naskah-naskah yang ditemukan -lantas mengakui
penyebaran lebih dini ajaran Kristen di Mesir - para peneliti barat malah
mengembalikan sejarah munculnya bahasa I
Meskipun Joseprus, uskup Kaesarea di
Palestina menyebutkan dalam bukunya tentang sejarah gereja yang dia tulis pada
abad keempat bahwa Santo Markus, penulis Injil kedua dari Perjanjian Baru adalah
pendiri gereja pertama di Iskandaria (Alexandria), para peneliti Barat
bersikeras mengatakan bahwa gereja ini hanya untuk orang Yahudi dan Yunani dan
bukan untuk orang Mesir. Sedangkan umat Kristen Mesir Koptik sendir
menganggap Santo Markus sebagai pendiri gereja mereka. Mereka mengatakan bahwa
dirinya mati terbunuh di Iskandaria pada tahun 63 M. Jasadnya dikuburkan di
bawah mezbah Patriarch Iskandaria. Tetapi beberapa abad kemudian, orang-orang
Romawi mengambil tulang-belulangnya lalu dikuburkan lagi di bawah gereja Santo
Markus di kota Venecia. Saya pribadi tidak tahu kenapa orang-orang barat itu
ngotot untuk mengatakan bahwa Markus ini bukan orang Mesir tetapi orang asing
yang datang ke Mesir dan hidup di Iskandaria. Padahal tidak ada informasi
mengenai kelahirannya di tempat lain atau mempunyai hubungan dengan kota lain.
Sangat wajar jika seorang manusia di hari-hari tuanya hidup di kampung
halamannya.
Josephus malah menentukan tanggal
kedatangannya ke Mesir, yaitu pada awal pemerintahan kaisar Romawi Claudius.
Yakni awai tahun empat puluhan dari abad pertama. Saat itu, Paulus belum memulai
perjalanan-perjalanan pekabarannya. Atas dasar ini, gereja Mesir berarti lebih
tua daripada mayoritas gereja yang muncul di wilayah-wilayah Romawi lain,
termasuk gereja Roma. Bahkan kitab Kisah Para Rasul membahas keberangkatan para
pekabar Kristen dari Mesir untuk menyiarkan agama Kristen ke seluruh wilayah
kerajaan Romawi. Disebutkan dalam fasal delapan belas bahwasanya seseorang yang
bernama Apolos tiba di kota Efesus. Dia ini berasal dari Iskandaria, fasih
berbicara, pandai menulis, memahami jalan Tuhan, semangat, berbicara, mengajar
dengan sangat jeli segala sesuatu yang berhubungan dengan Tuhan. Dengan
terang-terangan menyatakan dengan tulisan di depan jemaat Yahudi bahwa Yesus ini
adalah Mesiah."
Hal pertama yang harus diketahui
mengenai asal-usul gereja Mesir dan sampai di mana penindasan yang mereka
derita, pertama dari orang-orang Romawi pagan kemudian dari tangan gereja Roma.
Agar ibu kota imperium Roma juga menjadi ibu kota agama baru, maka para uskupnya
melakukan penindasan terhadap jemaat-jemaat Kristen di Mesir dan menuduh mereka
kelompok heretik (bid'ah). Tidak diragukan lagi bahwa siksaan yang diderita oleh
umat Koptik Mesir di tangan gereja Roma adalah
lebih berat daripada yang mereka terima sebelumnya. Inilah barangkali sebabnya
kenapa mereka menyambut tentara Islam saat tiba di Mesir pada tahun 640 M. di
bawah pimpinan Amr bin `Ash setelah mengusir tentara Romawi dan mengembalikan
gereja-gereja Mesir kepada uskup-uskup Koptik.
Hanya saja, di sana terdapat beberapa
masalah dalam tulisan-tulisan Nag Hamady yang memerlukan sedikit waktu untuk
memahami maksudnya. Terdapat perbedaan pokok antara keyakinan-keyakinan
jemaatjemaat Arifin Kristen perdana dengan keyakinankeyakinan yang beredar
saat ini. Dalam tulisan-tulisan Nag Hamady tidak terdapat suatu hal yang
menunjukkan bahwa Isa Almasih lahir di Betlehem atau kelahirannya berkaitan
dengan pemerintahan Herodus. Bahkan tidak pernah tersebut dalam tulisan
tulisan Nag Hamady yang berjumlah 52 risalah, bahwa Almasih pernah mengunjungi
kota Yerusalem dan bertemu dengan Yohanes pembaptis di sungai Yordan. Juga tidak
ada bukti bahwa jemat-jemaat Arifin perdana itu mengetahui bahwa Yesus berasal
dari Nazaret atau bahwa dirinya seorang tukang kayu, penangkap ikan atau apa
saja. Selanjutnya, menurut tulisan-tulisan itu jumlah murid Almasih lebih dari
dua belas orang. Yang menarik, di antara tulisan-tulisan itu ada yang
menyebutkan bahwa sebagian murid Yesus itu berasal dari Mesir dan bukan dari
Yahudi Palestina, seperti Thomas atau Tuhutmus, penulis sabda. Di dalam
tulisan-tulisan itu, Maria Magdalena tidak termasuk orang yang berdosa, tetapi
murid kesayangan Yesus yang cintanya kepadanya melebihi cintanya kepada siapa
pun dari murid-muridnya. Dalam perpustakaan Nag Hamady ini, dia bahkan memiliki
Injil khusus yang dinamakan dengan namanya.
Lebih penting dari ini, adalah
pengingkaran jemaat Arifin terhadap kisah penyaliban Romawi terhadap Yesus dan
pemakaian kunci kehidupan Mesir sebagai lambang kebangkitannya. Mereka
mengatakr. bahwa Yesus tidak menampakkan diri di depan para murid dalam wujud
jasad, tetapi penampakannya itu adalah penampakan rohani.
Di akhir kajian tentang perpustakaan Nag
Hamady ini saya mengharapkan para sarjana dan intelektual Arab agar ikut serta
dalam kajian dan penelitian yang berhubungan dengan sejarah dan warisan budaya
mereka dan jangan hanya menjadi sekadar penonton yang tidak memiliki peran
apa-apa dalam penulisan sejarah kita.
Akhirnya, buku ini saya tutup dengan dua
sabda Yesus yang tersebut dalam Injil Thomas, yaitu:
Yesus bersabda: "Seorang
peneIiti teruslah meneliti hingga menemukan! Dia pasti menjadi sibuk setelah
menemukan. Dan setelah menemukan dia akan kagum Saat itu dia akan menghukumi
semua orang. "
Yesus bersabda: "Lihatlah
kerajan di langit, niscaya burung-burung langit akan mendahuluimu ke sana. Jika
mereka mengatakan kepadamu: "Kerajaan itu ada didalam air; niscaya ikan-ikan
akan mendahuluimu ke sana. Kerajaan itu berada di dalam dirimu.... ketika kalian
semua mengenali diri kalian saat itu kalian akan menjadi mengerti (Arifin) ...
Tetapi, jika kalian tidak mengenalinya, kalian akan hidup dalam kefakiran,
bahkan kalian adalah kefakiran itu sendiri. "
0 komentar:
Posting Komentar
Saya berharap para pembaca untuk memberikan kritik,saran dan masukannya.