Anatomi dan Fisiologi jantung

on Jumat, 19 Oktober 2012


Jantung adalah organ yang berongga dan memiliki empat ruang yang terletak antara kedua paru-paru di bagian tengah rongga toraks (Palupi, 2003). Jantung juga merupakan organ yang terdiri dari otot-otot jantung antar lain otot serambi (atrium), otot bilik (ventrikel) dan serat otot khusus penghantar rangsangan. Otot jantung merupakan jaringan istimewa karena kalau dilihat dari bentuk dan susunannya sama dengan otot serat lintang, tetapi cara bekerjanya menyerupai otot polos yaitu di luar kemauan kita (Syaifuddin, 2006).
Bentuk jantung menyerupai jantung pisang di mana bagian atasnya tumpul (pangkal jantung) yang disebut basis kordis. Bagian bawahnya agak runcing yang disebut aspek kordis. Denyutan jantung disebut dengan iktus kordis. Ukuran jantung lebih kurang sebesar genggaman tangan kanan pemiliknya dan beratnya kira-kira 250-300 gram (Syaifuddin, 2006). Fungsi utama jantung adalah memompa darah melalui arteri, kapiler, dan vena. Jantung merupakan pemompa yang mempertahankan darah bersikulasi sebagaimana mestinya (Nike Budhi Subekti dkk, 2006).

1.      Lapisan-Lapisan Jantung
Menurut Syaifuddin (2006) lapisan jantung terdiri dari:
a.       Endokardium
Lapisan jantung yang terdapat di sebelah dalam sekali yang terdiri dari jaringan endotel atau selaput lendir yang melapisi permukaan rongga jantung.

b.      Miokarduim
Merupakan lapisan inti dari jantung yang terdiri dari otot-otot jantung, otot jantung ini membentuk bundalan-bundalan otot yaitu:
1)      Bundalan otot artia, yang terdapat di baian kiri/kanan dan basis kordis yang membentuk serambi atau aurikula kordis.
2)      Bundalan otot ventrikel, yang membentuk bilik jantung, dimulai dari cincin atrioventrikuler sampai  di apeks jantung.
3)      Bundalan otot antriovertikuler merupakan dinding pemisah antara serambi dan bilik jantung.

c.       Pericardium
Lapisan jantung sebelah luaryang merupakan selaput pembungkus, terdiri dari dua lapisan pembungkus yaitu lapisan parietal (luar) dan lapisan viseral (dalam) yang bertemu di pangkal jantung membentuk kantung jantung.
(gambar lapisan jantung)

2.      Ruang-Ruang Jantung
Menurut Palupi Widyastuti (2003), ruang jantung ada empat bagian yaitu:
a.      Atrium (serambi)
Memiliki dinding yang tipis dan menerima darah dari vena yang membawa darah kembali ke jantung.
1)      Atrium kanan yaitu terletak dalam bagian superior kanan jantung. Menerima darah dari seluruh jaringan kecuali paru-paru yaitu:
a)      Vena kava superior
Vena ini membawa darah yang mengandung CO2 dari bagian atas tubuh (kepala, leher, dan anggota badan atas) ke serambi kanan jantung.

b)      Vena kava inferior
Vena ini menbawa darah yang mengandung CO2 dari bagian tubuh lainnya dan anggota badan bawah tubuh ke serambi kanan jantung.

c)      Sinis koroner
Membawa kembali darah dari dinding jantung itu sendiri.
2)      Atrium kiri yaitu menerima darah dari paru-paru melalui empat vena pulmonalis. Darah ini kemudian mengalir ke ventrikel kiri melalui atrioventrikular (AV) yang terletak di bawah dinding posterior atrium kanan.

b.      Ventrikel (bilik)
Berdinding tebal dan mendorong darah ke luar ke jantung menuju arteri yang memebawa darah meninggalkan jantung.
1)      Ventrikel kanan terletak di  bagian inferior kanan pada apeks jantung.
Menerima darah dari atrium kanan dipompakan ke paru-paru  melalui arteri pulmonalis.
2)      Ventrikel kiri terletak di bagian inferior kiri pada apeks jantung. Dindingnya lebih tebal dari ventrikel kanan. Menerima aliran darah dari atrium kiri kemudian  memompakannya ke seluruh tubuh melalui aorta.


3.      Katup-Katup Jantung

Di dalam jantung terdapat katup-katup yang sangat penting artinya dalam susunan peredaran darah dan pergerakan jantung manusia. Menurut syaifuddin (2006), katup jantung dapat dibagi menjadi:
a.       Valvula trikuspidalis, terdapat antara atrium dekstra dengan ventrikel dekstra yang terdiri dari 3 katup.
b.      Valvula bikuspidalis (mitral), terletak antara atrium sinistra dengan ventrikel sinistra yang terdiri dari 2 katup.
c.       Valvula semilunaris arteri pulmonalis, terletak antara ventrikel dekstra dengan arteri pulmonalis, tempat darah mengalir menuju ke paru-paru.
d.      Valvula semilunaris aorta, terletak antara ventrikel sinistra dengan aorta, tempat darah mengalir menuju ke seluruh tubuh.
Fungsi katup atrioventrikular (trikupidalis dan bikuspidalis) mencegah pengaliran balik darah dari ventrikel ke atrium selama systole (berkontraksi). Sedangkan fungsi katup semilunaris (aorta dan pulmonalis) mencegah aliran balik dari aorta dan arteri pulmonalis ke dalam ventrikel selama periode diastole (berelaksasi).

4.      Bunyi jantung
Selama gerakan jantung dapat terdengar dua macam suara yang disebabkan oleh katup-katup yang menutup. Bunyi jantung dapat digambarkan sebagai lup-dup dan dapat didengar melalui stetoskop.
a.       Lup mengacu pada saat katup AV (atrioventrikuler) menutup. Bunyi yang pertama terdengar panjang.
b.      Dup mengacu pada saat katup semilunar (katup aorta dan katup pulmonar) menutup. dan bunyi kedua terdengar pendek dan tajam.
Dalam keadaan normal jantung tidak membuat bunyi lebih keras, tetapi bila arus darah cepat atau ada kelainan pada katup maka terdapat bunyi bising disebut dengan murmur. Murmur adalah kelaianan bunyi jantung atau bunyi jantung tidak wajar yang berkaitan dengan turbulensi aliran darah. Bunyi ini muncul karena defek pada katup seperti penyempitan (stenosis) yang menghambat aliran darah ke depan atau katup yang tidak sesuai yang memungkinkan aliran balik darah (Palupi, 2003).
5.      Curah Jantung
Merupakan jumlah darah yang dipompakan oleh ventrikel (kiri dan kanan) dalam satu menit sama.darah yang dipompakan pada ventrikel kiri dan ventrikel kanan sama besar sehingga tidak terjadi penimbunan darah di tempat tertentu. Tingkat curah jantung tertentu dibutuhkan setiap saat untuk membawa oksigen ke jaringan dan membuang sisa metabolisme. Selama aktivitas fisik, curah jantung harus meningkat untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan oksigen yang lebih banyak. Untuk menghitung curah jantung kita harus mengatahui frekuensi nadi dan banyaknya darah yang dipompa berdenyut.
Volume sekuncup adalah istilah untuk menunjukkan jumlah darah yang dipompakan ventrikel perdenyut. Rata-rata volume sekuncup istirahat yaitu 60-80 ml perdenyut. Rumus menghitung curah jantung yaitu:
Curah jantung = volume sekuncup × nadi (denyut jantung)
Secara normal, curah jantung bervariasi sesuai ukuran tubuh seseorang, tapi rata-rata curah jantung istirahat yaitu 5-6 liter per menit.
Frekuensi jantung (nadi) meningkat selama aktivitas fisik demikian juga dengan volume sekuncup. Peningkatan volume sekuncup adalah hasil dari Hukum Starling Jantung yang menyatakan bahwa semakin banyak serabut otot jantung terenggang maka kontraksinya semakin kuat. Selama melakukan aktivitas fisik, lebih banyak darah kembali ke jantung disebut aliran balik vena. Peningkatan aliran balik vena merenggangkan ventrikel miokardium, yang berkontraksi lebih kencang dan memompa darah lebih banyak sehingga meningkatkan volume sekuncup. Curah jantung saat aktivitas fisik dua kali curah jantung istirahat (Nike dkk, 2006).
Rumus volume sekuncup selama aktivitas fisik:
Curah jantung = volume sekuncup × nadi
Curah jantung = 100 ml × 100 kali per menit
Curah jantung = 10.000 ml (10 liter)
6.
Keterangan:
a.       Arteri pulmonalis (pembuluh nadi paru-paru) adalah pembuluh yang dilewati darah dari bilik kanan menuju paru-paru dan darahnya kaya CO2.
b.      Vena pulmonalis adalah vena yang membawa darah yang mengandung O2 dari paru-paru ke serambi kiri jantung dan darahnya kaya O2.
c.       Aorta (pembuluh nadi besar) adalah pembuluh yang dilewati darah dari bilik kiri jantung menuju ke seluruh tubuh.
d.      Arteri (pembuluh nadi) membawa darah menuju ke jantung.
e.       Arteriole adalah percabangan dari arteri.
f.       Kapiler arteri adalah percabangan dari arteriole yang halus.
g.      Vena (pembuluh balik) adalah pembuluh yang membawa darah kembali ke jantung.
h.      Vena yang bercabang-cabang menjadi kapiler vean disebut venula (venulos).

7.      Sistem Konduksi Jantung
Konduksi otot jantung adalah peristiwa mekanis yang terjadi sebagai respon terhadap rangsangan listrik (Stanlon Valerrie C, 2006). Otot jantung memiliki keistimewaan dibanding organ-organ lain dalam aktivitasnya, tidak seperti otot rangka, Otot jantung dapat menghasilkan impuls listrik. hal ini disebabkan karena didalam otot jantung terdapat pacemaker (impuls) (Stanlon Valerrie C, 2006).
Didalam otot jantung terdapat jaringan khusus yang menghantarkan aliran listrik, jaringan tersebut mempunyai sifat-sifat yang khusus, yaitu sebagai berikut :
a.       Automaticity ( Otomatisasi)         : Kemampuan menghasilkan impuls secara spontan
b.      Excitability ( Ritmisasi )               :  Pembangkitan impuls yang teratur
c.       Conductivity ( Konduktifitas)      :  Kemampuan untuk menyalurkan impuls
d.      Contractility ( Daya rangsang)      : Kemampuan untuk  menanggapi stimulasi
Berdasarkan sifat-sifat tersebut diatas, maka secara spontan dan teratur jantung akan menghasilkan impuls-impuls yang akan disalurkan melalui system hantar untuk merangsang otot jantung dan bisa menimbulkan kontraksi otot.
a.      Perjalan impuls/rangsang dimulai dari: (Stanlon Valerrie C, 2006)
1)      Nodus SA (sino atrial node)
Merupakan hambatan impuls-impuls yang memungkinkan pengaturan irama jantung, Sistem ini merupakan modifikasi dari otot jantung yang disertai tenaga ritmik spontan dan serabut saraf tertentu.
Terletak dibatas atrium kanan (RA) dan vena cava superior (VCS). Sel-sel dalam SA Node ini bereaksi secara otomatis dan teratur mengeluarkan impuls (rangsangan listrik) dengan frekuensi 60 – 100 kali permenit kemudian menjalar ke atrium, sehingga menyebabkan seluruh atrium terangsang.
2)      Nodus AV ((atrio ventrikular node)
Suatu tumpukan jaringan neumuskular yang kecil, berada di dinding dalam atrium kanan. di ujung kristo terminalis. Nodus ini merupakan pendahuluan dari kontraksi jantung, dari sinilah impuls diteruskan ke atrio ventrikulaer node.
Terletak di septum internodal bagian sebelah kanan, diatas katup trikuspid. Sel-sel dalam AV Node dapat juga mengeluarkan impuls dengan frekuensi lebih rendah dari pada SA Node yaitu : 40 – 60 kali permenit. Oleh karena AV Node mengeluarkan impuls lebih rendah, maka dikuasai oleh SA Node yang mempunyai impuls lebih tinggi. Bila SA Node rusak, maka impuls akan dikeluarkan oleh AV Node.
3)      Bundle of HIS ( bercabang menjadi dua: kanan dan kiri):
Terletak di septum interventrikular dan bercabang 2, yaitu :
a)      Cabang berkas kiri ( Left Bundle Branch)
b)      Cabang berkas kanan ( Right Bundle Branch )
Setelah melewati kedua cabang ini, impuls akan diteruskan lagi ke cabang-cabang yang lebih kecil yaitu serabut purkinye.
4)      Serabut Purkinye
Serabut purkinye ini akan mengadakan kontak dengan sel-sel ventrikel (serambi). Dari sel-sel ventrikel impuls dialirkan ke sel-sel yang terdekat sehingga seluruh sel akan dirangsang. Di ventrikel juga tersebar sel-sel pace maker (impuls) yang secara otomatis mengeluarkan impuls dengan frekuensi 20 – 40 kali permenit.

b.      Faktor Yang Mempengaruhi Darah / Arteri Koroner
Dalam diri seorang manusia terdapat suatu cairan yang dinamakan darah, pada diri manusia Sistem peredaran darah merupakan alat suatu sistem transportasi yang berfungsi untuk mengedarkan oksigen serta zat makanan ke dalam seluruh lapisan sel tubuh manusia serta dapat juga mengangkut karbon dioksida dan zat sisa ke dalam suatu organ pengeluaran.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
1)      Arteri Koroner
Aliran darah melalui atrium (serambi) dan ventrikel (bilik) tidak menyuplai oksigen dan nutrien untuk miokardium itu sendiri. Sirkulasi koroner merupakan cabang dari sirkulasi sistemik yang menyuplai oksigen dan nutrien ke miokardium dan membuang sampah dari miokardium.
a)      Tekanan Perfusi koroner ( Tekanan Diastolik oarta, Tekanan Sinus Koroner)
b)      Resistensi Vaskular Koroner
c)      Obstruksi Arteri koroner

8.      Elektrofisiologi Jantung
Elektrofisiolagi jantung adalah ilmu yang mempelajari aktivitas listrik atau bioelectrical pada jantung sehingga jantung bisa menjalankan fungsinya secara optimal. Aktifitas listrik jantung merupakan akibat dari perubahan permeabilitas membran sel yang memungkinkan pergerakan ion-ion tersebut. Unsur utama yang mempengaruhi bioelectrical tubuh kita adalah elektrolit (Na,K,Ca,). Perbedaan muatan listrik pada jantung disebut resting membrane potensial, proses perubahan muatan akibat rangsangan dinamakan depolarisasi. Kemudian setelah rangsangan sel berusaha kembali pada muatan semula, proses ini dinamakan repolarisasi. Seluruh proses tersebut dinamakan potensial aksi. Potensial aksi terjadi disebabkan rangsangan listrik, kimia, mekanik dan termis.

a.      Potensial aksi
Potensial aksi terbagi menjadi 5 fase:
1)      Fase istirahat (polarisasi) bagian luar sel jantung bermuatan positif dan bagian dalam bermuatan negatif.membran sel lebih permeabel terhadap kalium daripada natrium sehingga sebagian kecil kalium merembes keluar sel dengan hilangnya kalium maka bagian dalam sel menjadi relatif negatif.
2)      Fase depolarisasi: bagian dalam sel positif sedangkan luar sel negatif.
3)      Fase polarisasi parsial: masuknya kalsium kedalam sel sehingga sehingga muatan positif didalam sel berkurang.
4)      Fase plato: tidak ada perubahan muatan, terjadinya keseimbangan antar-ion.
5)      Fase repolarisasi: muatan positif dalam sel menjadi berkurang sehingga muatan di dalam sel menjadi relatif negatif dan muatan diluar sel menjadi relatif positif.

b.      Siklus jantung
jantung memiliki 4 pompa terisah. Dua pompa primer atrium dan 2 pompa tenaga ventrikel. 1 siklus jantung = 1 denyut jantung = dalam EKG 1 beat yang terdiri dari PQRST. Tiap siklus jantung dimulai oleh timbulnya potensial aksi secara spontan pada simpul SA node yang terletak pada dinding posterior atrium kanan. Potensial aksi berjalan dengan cepat melalui AV node (atrioventrikular) ke dalam ventrikel, karena susunan khusus sistem penghantar atrium ke ventrikel terdapat perlambatan 1/10 detik antara jalan implus jantuang dan atrium ke dalam ventrikel. Hal ini memungkinkan atrium berkontraksi mendahului ventrikel, atrium bekerja sebagai pompa primer bagi ventrikel dan ventrikel kemudian menyediakan sumber tenaga utama bagi pergerakan darah melalui sistem vaskular. Siklus jantung adalah rangkaian kejadian dalam satu irama jantung.
Dalam bentuk yang paling sederhana, siklus jantung Adalah kontraksi bersamaan kedua atrium, yang mengikuti suatu fraksi pada detik berikutnya karena kontraksi bersamaan kedua vertikel (Guyton, 1997). Sistol adalah istilah lain untuk kontraksi. Sedangkan istilah untuk relaksasi adalah diastol. Kedua istilah ini sering digunakan pada pembacaan tekanan darah. Pada silus jantung, sistol atrium akan diikuti sistol ventrikel sehingga ada perbedaan yang berarti antara pergerakan darah dari atrium ke ventrikel dan pergerakan darah dari ventrikel ke arteri.
Darah secara tetap mengalir dari vena ke kedua atrium. Ketika darah terkumpul, tekanannya mendorong katup AV kanan dan kiri hingga membuka. Dua pertiga darah atrium mengalir secara pasif ke ventrikel, kemudian atrium berkontraksi untuk memompa darah yang tersisa ke ventrikel. Kontraksi atrium akan diikuti relaksasi dan ventrikel mulai berkontraksi. Kontraksi ventrikel menekan darah melawan daun katup AV kanan dan kiri dan menutupnya. Tekanan darah juga membuka katup semilunaris aorta dan pulmonalis. Kedua ventrikel melanjutkan kontraksi, memompa darah ke arteri. Semua darah yang masuk ke arteri harus dipompakan. Ventrikel kemudian relaksasi bersamaan dengan pengaliran kembali darah ke atrium dan siklus dimulai kembali.
Perbedaan penting disini adalah bahwa sebagian besar darah mengalir secara pasif dari atrium ke ventrikel, tapi semua darah yang masuk ke arteri dipompa secara aktif oleh ventrikel. Untuk alasan ini, fungsi ventrikel normal jauh lebih penting untuk bertahan hidup daripada fungsi atrium. Semuanya terjadi dalam satu irama jantung. Siklus jantung adalah rangkaian kejadian yang mempertahankan pergerakan darah dari vena, melalui jantung, dan masuk ke arteri. Siklus jantung juga menghasilkan bunyi jantung, tiap denyut jantung menghasilkan dua bunyi, kadang disebut lubdub.

0 komentar:

Posting Komentar

Saya berharap para pembaca untuk memberikan kritik,saran dan masukannya.

yudha trenggana. Diberdayakan oleh Blogger.